Rasulullah Saw. Lahir
Di Makkah, tepatnya di rumah Abu Thâlib, Muhammad lahir dari rahim Aminah. Hari itu, Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 Masehi.
Berpisah dengan Ibu
Pada dua tahun pertama kehidupannya, Muhammad kecil sudah harus berpisah dengan ibunya, Aminah. Muhammad diasuh dan disusui oleh Halimah as-Sa’diyah, di lingkungan Bani Sa’ad. Pada usia 3 tahun,
Muhammad kecil dibelah dadanya oleh malaikat Jibril. Peristiwa itu membuat Halimah as-Sa’diyah
mengembalikan Muhammad ke Aminah.
Diasuh Sang Kakek
Hanya dua tahun Muhammad mendapat belaian kasih sayang ibunya. Pada usianya yang keenam, Aminah wafat di Abwâ’, usai berziarah ke makam ‘Abdullâh, ayah Muhammad. Sejak saat itu, Muhammad kecil menjadi seorang yatim piatu. Sang kakek, ‘Abdul Muthallib mengasuh Muhammad dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Berdagang
Saat Muhammad berusia 8 tahun, sang kakek meninggal. Muhammad kecil lalu diasuh oleh pamannya, Abu Thâlib. Walau secara ekonomi Abu Thâlib serba kekurangan dan memiliki banyak anak, tetapi ia tidak mengurangi kasih sayangnya kepada Muhammad. Sang paman mulai menga jarkannya berwiraswasta dengan mengajak Muhammad berdagang ke Bashrah dan Syâm. Muhammad juga belajar menggembala kambing dan mendapat imbalan dari pekerjaannya itu.
Ikut Perang Fijar
Benih kepemimpinan dan keberanian Muhammad mulai terlihat saat ia terlibat dalam Perang Fijâr. Kala itu, usianya baru 15 tahun. Pada usia 20 tahun, Muhammad diajak pamannya ke rumah ‘Abdullâh bin Jud’an untuk menghadiri perjanjian (Hilf aI-Fudhul).
Menikah dengan Khadijah
Muhammad menikah dengan Khadijah usai pulang berdagang dari Syâm. Saat itu, usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Dari rahim Khadijah, lahir enam anak:
Qâsim, ‘Abdullâh, Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum, dan Fâthimah. Dua anak laki-laki Muhammad:
Qasim dan ‘Abdullâh, wafat saat beliau belum menjadi nabi.
Sengketa Hajar Aswad
Ketika renovasi Ka’bah hampir usai, terjadi pertikaian di antara para suku Quraisy. Mereka bingung menentukan siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad. Muhammad muda akhirnya tampil sebagai penengah setelah semua suku Quraisy setuju. Solusi yang diberikan sangat bijak sehingga semua suku Quraisy puas, tak ada yang kecewa.