Tuesday, April 19, 2016

Enam Orang Penduduk Yatsrib





     Musim haji tahun ke-11 kenabian, bertepatan dengan bulan Juli 620 M. Suatu malam, RAsulullah saw bersama Abu Bakar dan Ali keluar Makkah untuk berdakwah. Mereka melewati rumah Dzahl dan Syaiban bin Tsa'labah. Percakapan hangat terjadi di antara mereka. Muhammad saw menjelaskan Islam kepada Dzahl dan Tsa'labah. Bani Syaiban memberikan respons positif, tapi mereka tidak sampai memeluk Islam (Mukhtashar Sirah ar-Rasul).

     Perjalanan dilanjutkan hingga sampai mereka di 'Aqabah, Mina. Dari kejauhan, RAsulullah saw mendengar suara orang sedang bercakap-cakap. Semakin dekat, suara itu kian jelas. Nabi saw melihat enam orang pemuda sedang akrab berbincang-bincang. Rasulullah saw menuju tempat mereka. Setibanya di sana, Nabi saw meminta izin untuk bergabug.
     "Siapa kalian?"
      "Kami orang-orang dari Khazraj!"
     "Sekutu orang-orang Yahudi?" tanya RAsulullah saw.
     "Ya!"
     "Bisakah kalian duduk lalu aku berbincang bersama kalian?" tanya Rasulullah saw lagi.
     "Tentu saja!"
     Dengan senang hati, mereka menerima tawaran itu. Mereka pemuda Yatsrib dari kalangan Khazraj, yang bernama :

  1. As'ad bin Zurarah dari Bani Najjar.
  2. Auf bin al-Harits bin Rifa'ah, Ibnu 'Afra dari Bani Najjar.
  3. Rafi' bin Malik bin 'Ajlan dari Zuraiq.
  4. Quthbah bin Amir bin Hadidah dari Bani Salamah.
  5. 'Uqbah bin Amir bin Nabi dari Bani Haram bin Ka'ab.
  6. Jabir bin 'Abdullah bin Ri'ab.
     Penduduk Yatsrib pernah mendengar dari Yahudi Madinah, bahwa akan ada nabi yang diutus di zaman ini. "Dia akan diutus dan kami akan mengikutinya. Kami akan memerangi kalian bersamanya sebagaimana perang terhadap 'Ad dan Iram," demikian perkataan yang didengar penduduk Yatsrib (Zad al-Ma'ad, Ibnu Hisyam).
     Rasulullah saw lalu duduk bersama mereka, menjelaskan tentang hakikat Islam, dan mengajak beriman kepada Allah. Rasulullah saw juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Setelah mendengar perkataan Nabi saw, mereka saling berbicara satu sama lain.
     "Tidaklah kalian tahu, sesungguhnya dia adalah nabi yang selama ini dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepada kalian. Maka jangan sampai orang-orang Yahudi mendahuluimu untuk menjadi pengikutnya!" Mereka pun masuk Islam.
     Pemuda-pemuda itu adalah kaum cerdik cendekia di kalangan penduduk Yatsrib. Mereka baru saja terlibat perang saudara dengan suku Aus dan masih berlangsung sampai saat itu. Perang itu dikenal dengan nama Perang Bu'ats. Enam pemuda itu ingin dakwah Rasulullah saw membawa perdamaian di antara mereka.
     "Sesungguhnya kami telah meninggalkan kaum kami. Semoga Allah bisa menghimpun mereka melalui engkau. Kami akan datang menemui mereka dan menyeru mereka untuk memeluk agamamu. Kami akan paparkan kepada mereka tentang agama yang telah kami peluk ini. Jika Allah menyatukan mereka atasmu, tidak akan ada seorang pun yang lebih mulia daripadamu," janji keenam orang itu kepada Nabi saw.

RASULULLAH SAW MENIKAHI AISYAH RA
     Di tahun ke-11 kenabian, berbagai peristiwa penting mengiringi perjalanan hidup dan dakwah nabi Muhammad saw. Salah satunya adalah keputusan beliau untuk menikahi putri Abu Bakar, 'Aisyah. Pernikahan berlangsung pada bulan Syawal tahun ke-11 kenabian. 'Aisyah menjadi satu-satunya isteri nabi Muhammad saw yang dinikahi dalam keadaan masih gadis. Rasulullah saw baru bercampur dengan 'Aisyah pada bulan Syawal pada tahun pertama Hijriah. (Taqih Fuhum al-Atsar, HR. Bukhari dan HR. Muslim).
     Rasulullah saw meminta mereka untuk kembali setahun kemudian di tempat yang sama bersama suku Aus. Permintaan itu diterima mereka dengan senang hati. Lalu, mereka pun berikrar untuk memnuhi permintaan tersebut.
     Keenam orang tersebut pulang ke Yatsrib. Setibanya di sana, mereka menceritakan dialog mereka dengan Nabi saw kepada kerabat dan sahabat. Mereka memberitahukan keindahan Islam. Mereka pun tak sungkan-sungkan mengajak penduduk Yatsrib untuk memeluk Islam.
     Dalam perkembangannya, ajaran Islam dan nama Muhammad segera tersebar ke seluruh pelosok Madinah. Setaip rumah dari kalangan mereka tak satu pun yang di dalamnya tidak menyebut nama Rasulullah saw. (Ibnu Hisyam).
     Mengapa penduduk Yatsrib lebih terbuka dengan Islam dibandingkan penduduk Makkah ? Apa faktor yang menyebabkannya? Jawabannya adalah Perang Bu'ats.
     Ibnu Hajar dalam al-Fath menjelaskan bahwa Bu'ats adalah nama sebuah benteng. Ada pula yang mengatakan Bu'ats adalah nama sebuah lahan pertanian milik Bani Quraidhah, 2 mil dari Yatsrib.
     Di Bu'ats terjadi pertempuran sengit antara suku Aus dan Khazraj yang memakan banyak korban jiwa. Peristiwa ini terjadi lima tahun sebelum hijrah. Dalam perang tersebut, para pembesar dan pemimpin kedua suku yang sombong dan takabur, banyak yang terbunuh. Mereka menolak memeluk Islam dan memilih mati agar tidak berada di bawah kepemimpinan orang lain. Salah satu tokohnya yang terkenal adalah 'Abdillah bin Ubai bin Salul.
     'Aisyah menuturkan, peristiwa Bu'ats adalah hari yang sengaja didahulukan Allah swt sebelum kedatangan Rasul-Nya, sehingga saat Rasulullah saw datang ke Yatsrib, penduduk mereka terpecah belah dan para pemimpinnya banyak yang terbunuh dan terluka.
     Agaknya faktor itu memang telah ditakdirkan untuk terjadi demi membuka (memudahkan) jalan bagi Rasul-Nya untuk mengislamkan mereka. Inilah salah satu rahasia Allah swt Yang Maha Memiliki rencana.

RASULULLAH SAW SEBAGAI SUAMI
Sikap Terhadap Wanita
Rasulullah saw bersabda, "Aku mewasiatkan kepada kalian mengenai perempuan (peliharalah  mereka) dengan baik, karena perempuan itu tercipta dari tulang rusuk (yang bengkok), dan sesungguhnya tulang yang paling bengkok yang terdapat pada tulang rusuk adalah bagian atasnya. Jika kamu hendak meluruskannya (dengan cara paksa), kamu akan mematahkannya, sementara jika kamu membiarkannya, ia akan senantiasa bengkok; maka aku berwasiat kepada kalian mengenai perempuan dengan baik." (HR.'Aisyah).

MEMBANTU PEKERJAAN ISTRI
'Aisyah ra pernah ditanya, "Apakah yang dilakukan Rasulullahsaw di dalam rumah?" 'Aisyah ra menjawab, "Beliau saw adalah seorang manusia. Beliau menambalpakaiannya sendiri, memerah susu dan melayani diri beliau sendiri."
(HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Hikmah
Enam Orang Penduduk Yatsrib

  1. Enam orang yang memeluk agama Islam pada tahun ke-11 kenabian memiliki peranan penting bagi tersebarnya dakwah Islam. Ada beberapa faktor yang mendorong tersebarnya Islam di Yatsrib di antaranya:
  2. Kabilah Khazraj dan Aus memiliki watak halus, lembut, dan tidak keras kepala menerima kebenaran. Kedua kabilah tersebut berasal dari Yaman. Rasulullah saw pernah bersabda, Telah datang kepada kalian penduduk dari Yaman. Mereka adalah orang yang paling halus dan lembut hatinya."
  3. Sebelumnya Khazraj dan Aus adalah dua kabilah Madinah yang saling bertikai. sampai suatu ketika para pembesar mereka yang disegani terbunuh dan hanya tersisa anak-anak muda yang telah lelah berseteru. Mereka merindukan pemimpin yang mampu mewujudkan perdamaian. Ketika Nabi saw datang membawa Islam, dengan senang hati mereka langsung menyambutnya.   
  4. Kabilah Aus dan Khazraj hidup berdampingan bersama warga Yahudi. Sedikit-banyak mereka tahu tentang risalah samawi dan berita mengenai nabi-nabi. Berbeda dengan orang-orang kafir Makkah yang tidak ada penduduk Ahli Kitab. Yahudi Yatsrib juga pernah mengancam dua kabilah tersebut dengan kedatangan seorang nabi di masa yang akan datang dan jika mereka terus berperang, ia bisa memusnahkan mereka, sebagaimana yang menimpa kaum 'Ad dan Tsamud.